Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal DDST untuk Deteksi Perkembangan Anak, Wajib Paham

Apakah Anda telah mengenal DDST untuk deteksi perkembangan anak? Setiap orangtua pasti ingin agar buah hati tercintanya tumbuh dan berkembang dengan baik serta sehat.

Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang ada kasus dimana pertumbuhan si kecil tidak sesuai sebagaimana mestinya. Namun kebanyakan orangtua sendiri masih belum mengerti apa parameter dalam menilai perkembangan buah hati.

Sehingga jika terdapat suatu kasus dimana mereka merasa ada yang kurang sesuai maka kecenderungannya adalah orangtua mengalami kepanikan tersendiri. Padahal ini merupakan sikap yang tidak perlu. 

Terlebih lagi jika membandingkan dengan perkembangan anak yang lain, padahal setiap individu tidak dapat disamakan. Nah, agar tidak panik ada baiknya Anda mempelajari DDST yang akan kami jelaskan berikut ini.

Apa Itu Denver Developmental Screening Test (DDST)

DDST adalah singkatan dari Denver Developmental Screening Test, yaitu sebuah perangkat skrining untuk melihat perkembangan si kecil berdasarkan usianya. Para praktisi kesehatan menggunakan DDST untuk deteksi perkembangan anak.

Tabel screening ini pertama kali diperkenalkan di Denver, Amerika Serikat, pada tahun 1967 dan dipakai untuk mendeteksi gejala permasalahan pada perkembangan anak usia 0 hingga 6 tahun.

Perangkat screening ini kemudian mengalami beberapa perbaikan dan diperkenalkan versi terbarunya pada 1992 yaitu bernama Denver II. Tujuan utama dari skrining menggunakan DDST adalah untuk mengidentifikasi permasalahan perkembangan anak. 

Proses identifikasi secara tepat dan dini, permasalahan tersebut dapat dicarikan solusinya dengan bantuan petugas kesehatan profesional. Tes skrining menggunakan DDST biasanya dilakukan oleh tenaga profesional khususnya yang membidangi kesehatan anak. 

Akan tetapi, sebagai orangtua tidak ada salahnya juga Anda mempelajari tentang Denver Developmental Screening Test ini. Sehingga Anda dapat melakukan deteksi dini jika terdapat permasalahan perkembangan pada buah hati.

Aspek Penilaian di dalam DDST

Penggunaan DDST untuk deteksi perkembangan anak melibatkan 4 aspek, yakni kemampuan bahasa, motorik halus, motorik kasar, serta sosial. Deteksi kemampuan bahasa baru ada di DDST versi kedua (Denver II). 

Sementara pada versi publikasi pertamanya tahun 1967, masih terdapat beberapa poin yang dirasa sulit sehingga dihilangkan pada versi keduanya. Tes skrining menggunakan alat atau tabel ini dipakai pada usia 0 hingga 6 tahun. 

Kemampuan berbahasa antara lain ditunjukkan dengan kemampuan dalam berbicara atau mengkombinasikan kata-kata. Terkadang orangtua tidak menyadari jika terdapat indikasi keterlambatan bicara pada buah hati.

Atau sebalinya, orangtua terlalu khawatir karena si kecil dianggap belum “sepintar” anak-anak lain dalam berbicara. Dengan menggunakan alat skrining ini, Anda tidak perlu mengalami kekhawatiran tersebut atau mendeteksi keterlambatan lebih dini. 

Penggunaan DDST untuk deteksi perkembangan anak juga berlaku pada aspek penilaian lainnya yakni motorik halus, motorik kasar, serta kemampuan sosial. Contoh motorik halus adalah meletakkan balok ke dalam wadah.

Contoh motorik kasar misalnya melompat atau berlari. Sedangkan contoh kemampuan personal-sosial adalah mampu melambaikan tangan kepada orang lain sebagai bentuk interaksi. 

Petunjuk Penilaian dalam Menggunakan DDST

Alat skrining Denver II terdiri dari 125 item yang berlaku untuk bayi baru lahir hingga anak usia 6 tahun. Denver II sendiri terdiri dari satu tabel untuk menilai dan satu petunjuk bagi examiner. 

Dalam pengerjaannya, terdapat tiga jenis penilaian yang perlu diidentifikasi, yakni gagal (fail), berhasil (pass), dan menolak (refusal). Penilaian gagal (fail) diberikan apabila si kecil tidak dapat menyelesaikan percobaan secara baik. 

Penilaian pass diberikan jika buah hati berhasil melakukan uji coba dengan baik. Sedangkan penilaian refusal diberikan apabila si kecil menolak atau tidak mau melawati percobaan tersebut. 

Pada tabel DDST untuk deteksi perkembangan anak ini, terdapat empat kategori interpretasi berdasarkan hasilnya. Interpretasi tersebut antara lain advanced atau sangat baik, normal, cautions (hati-hati), dan delay (terlambat). 

Apabila si kecil mampu menyelesaikan uji coba mencapai 75 hingga 90% namun hasilnya gagal, maka termasuk dalam kategori cautions (hati-hati). Orangtua perlu memperhatikan kondisi ini dan mempertimbangkan bantuan profesional. 

Sedangkan jika mampu menyelesaikan 90% namun hasilnya gagal, maka termasuk dalam kategori delay (terlambat). Jika menunjukkan kondisi ini, maka si kecil memerlukan bantuan profesional untuk mengatasi permasalahannya. 

Di luar kedua hasil tersebut, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Meski demikian, penilaian ini tidak bersifat mutlak jadi perlu memperhitungkan pertimbangan lainnya pula. 

Perkembangan anak adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama jika masih dalam usia dini. Dengan menggunakan DDST untuk deteksi perkembangan anak, Anda dapat memantau secara tepat dan efektif.

DDST untuk Deteksi Perkembangan Anak

Tema: DDST untuk deteksi perkembangan anak

Catatan : DDST untuk deteksi perkembangan anak meliputi aspek bahasa, personal-sosial, motorik halus dan kasar. Jika bermasalah, segera cari bantuan profesional.


Post a Comment for "Mengenal DDST untuk Deteksi Perkembangan Anak, Wajib Paham "